• Cara mencegah Penyakit Malaria
  • By : Admin
  • On Date : 27 Apr 2023
Cara mencegah Penyakit Malaria

Pada tahun 1950,  malaria mewabah di Indonesia dan membunuh banyak orang. Situasi ini mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan preventif dan berbagai upaya pemberantasan penyakit malaria. 

Dimulai dengan dibentuknya Dinas Pemberantasan Malaria hingga meluasnya penyemprotan  insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) di seluruh rumah di  Jawa, Bali dan Lampung. Pada tanggal 12 November 1959, Presiden Soekarno juga ikut serta dalam penyemprotan  simbolis di desa Kalasan, Yogyakarta dan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat. 

Pemberantasan penyakit malaria secara bertahap mulai dapat dibendung setelah 5 tahun dengan berbagai upaya.Sejak saat itu, tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Nasional karena dianggap sebagai  awal mula seluruh pelosok negeri bergandengan tangan untuk pembangunan kesehatan. Jika Anda sehat, mari belajar tentang malaria dengan  mulai dari pengertian hingga pengobatan agar  dapat mencegah penyakit tersebut sesegera mungkin.   

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gigitan nyamuk menyebabkan parasit menembus, menetap di hati dan menginfeksi sel darah merah. Selain  gigitan nyamuk, ada beberapa kondisi yang menyebabkan malaria menular ke manusia, seperti donasi organ, transfusi darah,  jarum suntik bergantian, dan janin yang terinfeksi dari induknya. Di Indonesia penyakit ini tergolong endemik karena masih terdapat beberapa daerah yang masih terdapat malaria antara lain Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Papua, Papua Barat, serta  sebagian  Kalimantan dan dari Sumatera.   

Penyebab Malaria  

Ada beberapa jenis Plasmodium penyebab penyakit malaria, yaitu:   

1. Plasmodium Vivax  

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan hidup di  hati selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.Meski tergolong ringan, penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat kambuh kembali ketika daya tahan tubuh berkurang karena parasit tersebut dapat aktif kembali.   

2. Plasmodium Ovale  

Malaria  Plasmodium ovale tidak tergolong penyakit yang mengancam jiwa, namun penting untuk diketahui bahwa malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat menyebabkan anemia atau kurang darah.   

3. Plasmodium Malariae  

Malaria  disebabkan oleh parasit Plasmodium Malariae yang menimbulkan gejala setelah lama terinfeksi parasit tersebut.Akibatnya, penderita malaria  akan mengalami infeksi  kronis dan gangguan fungsi  ginjal.   

4. Plasmodium Falciparum  

Malaria  disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum yang tergolong paling berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kejang bahkan koma. Jenis malaria ini adalah salah satu penyebab utama kematian akibat malaria  di seluruh dunia.  Dari empat parasit penyebab penyakit malaria, hanya dua  yang memiliki kasus terbanyak di Indonesia, yaitu Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.  

Gejala Malaria 

Gejala malaria mulai muncul setidaknya  10 sampai 15 hari setelah digigit nyamuk Anopheles   atau terpapar. Beberapa gejala malaria adalah:   

  • Demam  
  • Menggigil  
  • Sakit kepala 
  •  Berkeringat banyak  
  • Lemah
  • Sciatica  Anemia atau gejala anemia   
  • Mual atau muntah  

Diagnosis Malaria  

Pengobatan diawali dengan diagnosis malaria melalui pemeriksaan fisik dan  Rapid Diagnostic Test (RDT). RDT ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan dan jenis parasit dalam tubuh penyebab penyakit malaria. Hasil  RDT ini juga  penting dalam menentukan jenis pengobatan antimalaria yang akan diberikan kepada pasien. Selain TDR, ada pemeriksaan tambahan yaitu pemeriksaan darah. Ada dua jenis tes ini, yaitu tes smear tetes  dan tes smear tetes tebal.  

Pemeriksaan tetes tebal hapusan darah digunakan untuk mendeteksi Plasmodium sedangkan uji apusan darah tipis  digunakan untuk menentukan spesies patogen dan kepadatan parasit. Keunggulan pemeriksaan ini adalah pemantauan efektivitas pengobatan dan peralatan pemeriksaan yang  sederhana membuat biaya pemeriksaan menjadi murah.   

Pengobatan Malaria  

Pengobatan Malaria dilakukan sesuai dengan jenis malaria,  keparahan gejala dan kondisi penderita. Untuk mengobati penyakit malaria ringan yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, pasien akan diberikan obat rawat jalan berupa ACT atau  chloroquine. Selain  untuk mencegah kekambuhan malaria jenis ini juga ditambahkan primakuin.Untuk malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dengan  gejala sedang, pasien akan dirawat di unit perawatan intensif   rumah sakit. Untuk pasien dengan  gejala berat, pasien akan dirawat di ICU (intensive care unit) dan diberikan obat melalui suntikan selama 24 jam pertama.  

Pencegahan Malaria  

Malaria digigit nyamuk Anopheles. Oleh karena itu pencegahan terdiri dari memodifikasi perilaku manusia agar nyamuk tidak muncul. Berikut beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit malaria:   

  • Gunakan kelambu saat tidur  
  • Kenakan pakaian  panjang seperti celana panjang dan baju lengan panjang saat beraktivitas  
  • Hindari meninggalkan pakaian basah di dalam ruangan karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk  
  • Go ke langkah 3M (kosongkan tangki air, kubur bekas dan daur ulang barang bekas)
  • Gunakan obat nyamuk yang mengandung DEET (dietiltoluamida)  
  • Teratur memasang dupa nyamuk dan menyemprotkan obat nyamuk, terutama pada pagi dan sore hari  
  • Sering melakukan pengkabutan massal di daerah dengan suhu tinggi malaria harga untuk setidaknya satu